Roma: Tak hanya penyakit, menguap
ternyata yang bisa menular. Jika teman di dekat Anda menguap, siap-siap Anda
akan mengalaminya beberapa menit kemudian.
Begitulah teori dari peneliti Italia yang mengamati lebih dari 100 pria dan
wanita di empat benua. Mereka meneliti ketika ratusan responden itu sedang
bekerja, makan di restoran, dan duduk di ruang tunggu. Penelitian ini
diterbitkan di jurnal PLoS ONE,.
Ketika salah satu sukarelawan menguap, para peneliti mencatat apakah ada orang
dalam radius 3 meter 'tertangkap' menguap. Dan ternyata ada yang menguap dalam
tiga menit berikutnya,
Lalu apa penyebabnya? Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa ras dan jenis
kelamin tidak berpengaruh pada tak terkendalinya dorongan menguap yang
ditularkan. Tapi lebih kepada seberapa baik mereka saling kenal.
Menguap yang menular sering terjadi di antara anggota keluarga, teman-teman,
kemudian kenalan. Fenomena ini paling umum di antara orang asing. Seperti yang
dilaporkan jurnal PLoS ONE.
Tim Universitas Pisa menyimpulkan bahwa menularnya menguap didorong oleh
seberapa dekat emosional kita dengan seseorang, dan bagaimana kita cenderung
berempati dengan mereka. Mereka juga mengatakan ada alasan lain yang
menghubungkan menguap dengan empati.
Sebagai contoh, kita mulai mengerti menguap dari usia empat atau lima tahun,
sewaktu kita mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi emosi masing-masing
dengan benar.
Sebagian besar hewan, termasuk ular dan ikan juga menguap. Tetapi menguap hanya
menular pada manusia dan simpanse. Dan menurut sebuah penelitian terbaru anjing
juga. Pemeriksaan dari 29 anjing yang ditempatkan di sebuah ruangan dengan
seorang pria yang menguap, ditemukan 21 atau 72 persen anjing juga mulai
menguap.
Para peneliti, dari University of London Birbeck College, mengatakan
keterampilan memungkinkan hewan peliharaan untuk membangun ikatan kuat dengan
pemiliknya.
0 komentar:
Posting Komentar